Saturday, November 8, 2014

Bestie

Sahabat...
Seseorang yang sangat tangguh saat membelamu
Seseorang yang bermakna 1001 daripada orang-orang sekitarmu yang terbaik
Seseorang yang peduli dengan hidupmu
Seseorang yang memiliki hati besar nan lapang menerima semua kelakuan burukmu
Dia adalah pendengar
Dia adalah masukan
Dia adalah penenang
Dia adalah penyemangat
Dia adalah pelindung
Banyak makna di diri seorang sahabat
Banyak arti dari sekedar kesetiaan di dirinya
Banyak pengalaman yang akan di pelajari dari masukannya
Banyak kenangan manis yang akan tersimpan
Dia seseorang yang akan paling marah jika aku di luar kendali
Dia seseorang yang paling "gila" jika sedang menghiburku
Dia seseorang yang sangat bersemangat jika aku dalam kesenangan
Dirinya bagaikan rumah kedua yang selalu membuat nyaman
Dirinya bagaikan kasur empuk yang tak pernah memberi rasa sakit
Dirinya bagaikan tameng yang selalu mengawasi dan melindungiku dari masalah besar
Dirinya bagaikan payung yang pasti akan memberikan keteduhan
Berjuta terimakasih kepada Tuhan YME atas pemberianNya yang sangat indah
Berjuta maaf untuk seorang sahabat yang selalu dan sering membuat kecewa
Berjuta permohonan maaf pula untuk diriku yang selalu tak bisa membuatmu tersenyum seperti sahabatmu yang lain
Kau memang bukan segalanya untukku
Karena Allah lebih dari segalanya
Tapi kau adalah anugerah yang indah yang di berikan Allah untukku
Saat ini, esok, dan selamanya
Aku memang tak pandai menggoreskan kata-kata indah untukmu
Aku juga tak pandai untuk menjadi dirimu
Tapi kau melakukan semua yang tak bisa ku berikan untukmu
Terima kasih sahabat...
Terima kasih...
Love,
Sahabatmu

Tuesday, September 23, 2014

My SuperMom

Keluarga. Apa sih yang ada di benak kalian tentang keluarga? Alasan untuk dirindukan jika bepergian jauh? Atau sesuatu hal yang tidak mungkin dilupakan? Sangat indah, bukan? I don't have happy family and  i really want it. Aku terlahir dari keluarga yang memang sudah hancur. Mama adalah istri sah ayah ku yang kedua, ya, mungkin sangat hebat bila di dengar oleh sekumpulan pria dewasa yang tidak punya otak. Hubungan mama dengan ayah ku memang sudah lama berjalan, dan diakhiri dengan pernikahan. Sungguh hal yang menyakitkan, ternyata beliau, ayah ku, sudah memiliki istri sah lainnya dan sedang mengandung. Aku tak tau bagaimana perasaan mama pada saat itu. 27 tahun yang lalu. Namun aku yakin, mama hanya ingin menikah sekali seumur hidup. Maka dari itu, ia mempertahankannya. Ya, sekali lagi, walaupun itu menyakitkan. Karena istri pertama ayahku adalah perempuan yang sangat amat sibuk, maka anak yang telah dilahirkannya, di serahkan kepada ayahku untuk di rawat. Tapi, apakah kalian berfikir saudara tiri ku itu di urus oleh ayahku seorang diri? Tidak. Mama yang mengurusinya sampai saudara tiriku itu lulus kuliah dan berubah fikiran untuk tinggal kembali ke mama kandung nya. Oh ya, saudara tiri ku adalah seorang lelaki, dan bernama Iwan. Ka Iwan biasa ku memanggilnya. Sekitar 10tahun umur ka iwan, kaka kandung ku lahir. Seorang perempuan, yang biasa aku panggil teteh. Mama sangat amat sayang kepada ka iwan, dan teteh. Tidak ada yang dibedakannya. Dengan sabar mama mengurusi keduanya. Sempat putus asa karena, ka iwan dulu nya sangat nakal. Ia sempat 3 kali pindah sekolah, pernah putus kuliah, narkoba, minum-minuman keras. Mungkin ia sangat pusing/terbebani oleh kehidupannya dulu. Aku tak tau. 7 tahun kemudian, aku lahir. Aku Anggi Aprilianta dihatapkan lahir seorang laki-laki oleh ayahku. Aku selalu dibelikan mainan anak-anak laki. Seperti mobil-mobilan, tembak-tembakan, hingga baju-bajuku dulu dibelikan warna-warna gelap. Hmm, tak terbayangkan gimana aku dulu. Semua berjalan dengan lancar. Aku sangat dekat dengan ayah ku. Kemana pun ia pergi, aku selalu membuntuti. Apapun yang ia makan, aku juga harus makan. Dan sampai aku punya kebiasaan dengan ayah ku, yaitu mengusap-usap belakangku dengan tangannya yang aku sebut dulu dengan kusyu-kusyu. Indah sekali. Kenangan itu tak akan terlupakan. Aku sangat merindukan hal itu lagi. Apa semua itu bisa di ulang, ya Allah? Aku hanya ingin seperti orang lain yang bisa membanggakan ayah nya dan dimanjakan oleh ayah nya. Kenapa aku ingin semuanya kembali? Ya, hal buruk terjadi lagi. Tepat aku duduk di kelas 5, pada saat aku sakit keras, ayah ku menghilang. Entah kemana. Mereka mendengar kabar burung, bahwa ayah ku menikah lagi dengan perempuan yang sama sekali tidak di kenal. Mama, sanak keluarga sudah berusaha mencari, hingga akhirnya setelah 4 tahun, tepat aku duduk di kelas 9 (3 smp) mama di vonis kanker rahim stadium 1. Mama sangat ketakutan, bagaimana ia menyembuhkan penyakitnya, tentu harus dengan biaya yang banyak bukan? Tidak mungkin terus-terusan pinjam kesana-sini. Mau setinggi apa hutang-hutang mama nanti? Akhirnya kaka dari ayahku yang biasa aku sebut "uwa" berinisiatif untuk mencari ayah. Pada saat itu, mama sudah menjalani rawat inap di sebuah rumah sakit untuk persiapan operasi pengangkatan rahim. Sedangkan aku dibawa oleh uwa ku ke daerah tj priok untuk mencari ayah. Tidak di sangka, aku bertemu dengannya. Ayah. Sosok yang tidak lagi gagah, tidak lagi tampan, tidak lagi terlihat sumringah seperti dulu. Ia sangat lemah, beruban, tua, tidak terawat. Yaampun aku dan ayah ku sangat kaget melihat satu sama lain. Aku juga tak tau apa yang ku rasakan pada saat itu, aku marah, benci, dendam, tetapi juga rindu. Campur aduk perasaanku. Apalagi setelah dia menangis sambil memelukku dan menciumiku dengan amat cepat. Aku tak tau apa yang ia rasakan. Dan yang sangat dikagetkan lagi, ayahku menikah dengan perempuan yang ternyata tidak jauh lebih cantik dari mama. Ia sudah memiliki anak dari ayahku. 3 orang anak, 1 perempuan, dan 2 anak kembar perempuan juga. Rumah yang di tinggalinya sangat mengkhawatirkan, sempit, dan sering banjir. Aku sangat tidak suka dengan istri barunya. Sangat amat terlihat seperti ibu tiri. Wajahnya sangat jahat. Amat pantas masuk neraka!!. Pada akhirnya, setelah aku menemukan ayah ku kembali, ia menafkahi aku, mama dan teteh kembali. Menafkahi aku masuk smk sampai lulus, walaupun pakai uang mama juga. Tetapi setelah aku lulus, aku tidak di kuliahkan. Miris sekali. Aku di buang gitu aja. Sudah tidak ada rasa sayang untuk ayah. Tapi aku masih sangat menghormatinya. Dengan kembali normal lagi hidupku yang sudah bisa mencari uang sendiri, teteh yang sudah menikah, ka iwan yang sudah memiliki dua anak yang sangat lucu. Dan mama juga semakin sehat. Aku sangat senang. Walaupun tidak ada imam di keluargaku, tapi mama bisa mengubahnya jadi indah. Mama is my supermom, wondermom, and mybestmom ever!!!!. I love u than anything. Anggi janji akan bahagiain mama kelak. Mungkin gak sekarang, tapi anggi harap mama selalu dukung apapun pilihan yang anggi pilih. Love u, need u, miss u, mama cantik

Wednesday, June 27, 2012

BEST FRIEND


Sahabat. Adalah dikala kita harus saling mengerti. Dibalik senyuman, tawa, canda, pengertian pun harus selalu hadir didalamnya. Apa penyebabnya, semua orang pun tak tahu. Rasa pengertian memang tidak spontan datang. Rasa pengertian memang hanya datang dalam suatu kesempatan.
Bagaimana rasa itu tersalurkan, hanya dari seseorang yang memiliki cinta. Cinta yang tulus karnanya. Sahabat tak seperti kekasih. Yang hanya datang karna ada keinginan tersendiri. Sahabat adalah orang yang paling mengerti keadaan. Baik suka, duka, maupun keadaan yang melibatkan suka dan duka.
Kehancuran bisa terjadi. Bilamana hubungan itu tidak dibina secara matang, kerenggangan yang akan ditimbulkan kelak. Waktupun bisa dijadikan permasalahan yang diakibatkan. Salah seorangpun lewat emosi. Dan salah duanya juga lewat kendali. Hancur. Tidak ada lagi kemenangan yang dirasakan. Hanya gelisah yang setiap saat dirasakan.
Berdiam pun diambil sebagai alternatif. Diam memang lebih indah dirasakan bila hal ini terjadi. Menanggung resiko memang berat. Tetapi lebih berat bila masalah yang disebut ‘sepele’ ditindaklanjutkan. Apa akibatyang ditimbulkan? Apa permasalahan yang akan datang?
Tuhan memang pintar. Dia menguji kita. Menguji kesabaran kita. Tapi tak ada satupun yang mengalah. Dia tetap seperti ratu yang harus menuruti kehendaknya. Dimana letak pengertian tadi? Persahabatan ini hancur hanya karena masalah waktu. Persahabatan ini hancur hanya karena masalah kondisi. Apakah ini tidak layak disebut labil?
Benar-benar ujian yang kurasakan. Merasakan ini lebih terbawa beban daripada merasakan ujian sekolah. Tapi satu hal, jangan pernah lupakan ini. Karena ini merupakan pengalaman yang tak ternilai. Pengalaman yang dapat kau ambil sisi positifnya untuk hidup yang lebih baik. Don’t make it depressed. Let’s make it interest.   
BESTFRIEND FOR EVER J



I Miss You


Kamu memang tak seindah dulu. Bagaimana caranya untuk kembali, kamu tak akan sama seperti dulu. Banyak hal misterius yang hilang dari dirimu. Tawa, senyum, serta dingin yang menjadi suatu hal yang menonjol dari dalam dirimu pun hilang entah kemana.
Aku tak tahu apa penyebabnya. Selera hidupmu seakan hilang dalam gelapnya dilema yang menyerang. Apa semua itu karena cinta?. Pengalaman demi pengalaman kau tempuh dengan pijakan semangat yang teguh. Tapi kehendak berkata lain. Kau terpuruk di dalam keindahan yang tak dapat di ungkapkan. Kau jatuh dalam keanggunan yang melelehkan seisi hasrat.
Bagaikan pepatah ‘menjilat ludah sendiri’ adalah ungkapan sindiran dalam benakku. Banyak hal yang menghantuiku untuk menjauh. Seakan mendorongku untuk sirna dalam dunia ini. Kau memang telah merusakku. Bukan rusak dalam keburukan. Tapi rusak dalam mempercayai kepercayaan yang tidak sengaja kau berikan untukku.
Seperti angin memang hal itu hinggap di fikiranku. Dan tidak akan seperti angin untuk memusnahkan namamu di kehidupanku. Rindu. Ya, rindu memang selalu hadir dimana aku mengingat akan kepercayaanmu yang sengaja tak kubuang dalam benakku. Rindu akan matamu yang selalu memicingkan harapan kehadiran cinta yang sempurna.
Apakah itu semua hanya pelajaran yang kau berikan untukku? Untuk kupelajari lebih dalam apa arti harapan yang sesungguhnya? Sedalam apakah cinta yang sebenarnya? Seperti apa mencintai dan dicintai?
Aku memang tidak berpengalaman. Aku memang belum pernah merasakan dicintai sesempurna cinta yang kau punya. Tapi apa salahku mengatakan cinta putih ini untukmu? Apa salahku ingin memilikimu seutuhnya? Apa menurutmu aku seorang pemimpi? Atau bahkan kau memberi pendapat bahwa aku jatuh dalam mimpi burukku?
Tidak. Aku sadar. Ini aku. Dan ini mauku. Walau sebesar badai yang datang. Separah angin topan menerjang. Aku akan tetap mencintaimu. Aku tetap menyayangimu. Dan aku tetap ingin memilikimu.